PT Vale Indonesia Dukung Upaya Pengembangan Pertanian Padi Organik

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 28 Desember 2022 - 01:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perusahaan pertambangan dukung pengembangan pertanian organik. (Pexels.com/brazil topno)

Perusahaan pertambangan dukung pengembangan pertanian organik. (Pexels.com/brazil topno)

EKONOMINEWS.COM – Perusahaan pertambangan nikel PT Vale Indonesia mendukung upaya pengembangan pertanian padi organik yang dilakukan masyarakat sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy menyatakan, pada 2021 pihaknya menyalurkan bantuan sebesar Rp40 miliar untuk pengembangan masyarakat dan peningkatan fasilitasi sosial yang salah salah satu program utamanya adalah pertanian organik di sekitar area pertambangan.

“Sejak 2015, kami menjadikan pertanian organik sebagai salah satu program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang terfokus untuk mendukung pengembangan masyarakat lokal,” ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Pada 2021, lanjutnya, terdapat 43.205 penerima bantuan langsung dan kurang lebih 172.820 penerima bantuan tidak langsung dari seluruh program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di seluruh wilayah operasional perusahaan.

Salah satu program PPM yang menjadi fokus adalah penerapan konsep System of Rice Intensification (SRI) Organik di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Dikatakannya, metode SRI Organik telah berhasil mengurangi ketergantungan petani terhadap produk kimia, seperti pupuk dan pestisida.

Kebutuhan akan pupuk dan pestisida kimia yang relatif mahal, tambahnya, membuat petani seringkali menunggu bantuan dari pemerintah atau pihak lainnya.

Selain itu, praktik-praktik ini sangat tidak berkelanjutan karena pestisida terbukti berbahaya bagi lingkungan dan dapat mencemari tanah, air, rumput, dan tumbuh-tumbuhan lainnya.

“Faktor-faktor tersebut menjadi salah satu alasan mengapa kami menggalakkan program SRI Organik untuk tanaman padi,” katanya.

Petani telah merasakan dampak positif dari inisiatif pertanian organik PTVI.

Setelah mengikuti pelatihan SRI Organik, petani dapat membuat kompos dan pestisida dari bahan alami yang jauh lebih hemat dan tentunya ramah lingkungan.

After 19
Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Petani dari Desa Puubunga, Kecamatan Baula, Luwu Timur Onang Sumarna, mengatakan para petani telah merasakan dampak positif kehadiran program SRI Organik.

Program pertanian organik, lanjutnya, lebih hemat secara biaya dan lahan dibandingkan dengan metode konvensional.

Metode SRI Organik hanya membutuhkan 3-5 kg benih untuk menghasilkan 1,2 ton beras di lahan seluas 0,3 hektar.

“Apabila dibandingkan dengan metode konvensional, dibutuhkan sekitar 7-10 kg benih untuk hasil dan penggunaan lahan yang sama,” katanya.***

Berita Terkait

Wamentan Sudaryono Sebut Konversi Sawit ke B50 Bisa Jadi ‘Bargaining’ Indonesia kepada Internasional
Minta Menteri Tak Keluarkan Kebijakan Ekstrem Terkait Hajat Orang Banyak, Ini Penjelasan Presiden Jokowi
Bapanas Siap Sokong dengan Cadangan Pangan Pemerintah, Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Subuh Ketahuan Paginya Langsung Dicopot, Mentan Amran Copot Direktur yang Bermain Mata dengan Calo
IHSG Capai Rekor Baru, CSA Index September 2024 Tunjukkan Peningkatan Optimisme Pasar Meski Ada Tantangan
Dukung Pencitraan dan Pemulihan Citra, Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI) Luncurkan Landing Page Rilispers.com
Komoditas Kelapa Sawit atau CPO Indonesia dan Turunannya akan Diprioritaskan untuk Penggunaan di Dalam Negeri
Cadangan Pangan Pemerintah Sangat Penting untuk Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 13 September 2024 - 22:08 WIB

Wamentan Sudaryono Sebut Konversi Sawit ke B50 Bisa Jadi ‘Bargaining’ Indonesia kepada Internasional

Jumat, 13 September 2024 - 17:12 WIB

Minta Menteri Tak Keluarkan Kebijakan Ekstrem Terkait Hajat Orang Banyak, Ini Penjelasan Presiden Jokowi

Kamis, 12 September 2024 - 06:57 WIB

Bapanas Siap Sokong dengan Cadangan Pangan Pemerintah, Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Rabu, 11 September 2024 - 14:14 WIB

Subuh Ketahuan Paginya Langsung Dicopot, Mentan Amran Copot Direktur yang Bermain Mata dengan Calo

Kamis, 5 September 2024 - 12:14 WIB

IHSG Capai Rekor Baru, CSA Index September 2024 Tunjukkan Peningkatan Optimisme Pasar Meski Ada Tantangan

Selasa, 3 September 2024 - 07:28 WIB

Dukung Pencitraan dan Pemulihan Citra, Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI) Luncurkan Landing Page Rilispers.com

Senin, 2 September 2024 - 14:06 WIB

Komoditas Kelapa Sawit atau CPO Indonesia dan Turunannya akan Diprioritaskan untuk Penggunaan di Dalam Negeri

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 11:42 WIB

Cadangan Pangan Pemerintah Sangat Penting untuk Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan

Berita Terbaru