Jumlah Simpanan Nasabah di Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat Capai Rp8.356 T

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 2 Februari 2023 - 01:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa. (Dok. Lps.go.id)

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa. (Dok. Lps.go.id)

EKONOMINEWS.COM – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengatakan jumlah simpanan nasabah di bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) mencapai Rp8.356 triliun pada 2022 atau naik 8,7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

“Nilai simpanan pada bank terus mengalami peningkatan.”

” Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan tetap terjaga,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Total simpanan tersebut terdiri dari simpanan nasabah di bank umum sebanyak Rp8.203 triliun dan di BPR sebanyak Rp153 triliun.

Sementara, jumlah simpanan nasabah di bank umum dan BPR pada 2021 sebanyak Rp7.686 triliun, dengan rincian Rp7.546,3 triliun di bank umum dan Rp139,7 triliun di BPR.

Purbaya mengatakan total simpanan nasabah tersebut sama dengan lebih dari dua kali lipat belanja pemerintah tahun 2023 yang sekitar Rp3 ribu triliun.

“Ini menunjukkan kalau kita bisa memutar dana ini dengan baik harusnya sumber pembiayaan untuk pembangunan ekonomi amat banyak bukan hanya dari pemerintah saja,” ujarnya.

Selain itu, ia menuturkan sepanjang 2022 LPS terus berupa menjaga tingkat bunga penjaminan agar tetap akomodatif untuk mendukung pemulihan ekonomi dan intermediasi perbankan.

Namun sejalan dengan perubahan kebijakan moneter global yang lebih agresif serta mengantisipasi perkembangan kondisi likuiditas dolar AS, LPS memutuskan untuk menyesuaikan tingkat bunga penjaminan valas dengan laju yang lebih cepat dibandingkan tingkat bunga penjaminan rupiah.

LPS menaikkan tingkat bunga penjaminan (TBP) simpanan valuta asing (valas) dan rupiah sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4 persen untuk TBP rupiah di bank umum, 6,5 persen TBP rupiah di BPR, dan 2 persen TBP valas di bank umum.

Tingkat bunga penjaminan tersebut berlaku untuk periode 1 Februari 2023 sampai dengan 31 Mei 2023.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Kita melihat walaupun naik tapi secara keseluruhan masih cukup rendah untuk tetap memberi ruang bagi perbankan untuk membiayai pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan tren kenaikan suku bunga simpanan diperkirakan akan berlanjut merespons perubahan arah kebijakan moneter, kondisi likuiditas dan pemulihan penyaluran kredit.

“Ke depan LPS akan tetap mencermati perkembangan ekonomi, stabilitas sistem keuangan, likuiditas dan suku bunga simpanan untuk memastikan tingkat bunga penjaminan dapat mendukung momentum pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan,” tuturnya.***

Berita Terkait

Prabowo Beber 8 Pendorong Pertumbuhan Ekonomi di Q1 2025, Termasuk Makan Bergizi Gratis, THR dan Bansos
Prabowo Subianto Imbau Harga Tiket Pesawat dan Haji Harus Turun: Rakyat Harapkan Hasil Nyata!
Periode Januari – Maret 2025, Produksi Beras Meningkat 52,32 Persen, BPS: Diprediksi Capai 8,67 Juta Ton
Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata
Proyeksi IHSG 12 Bulan Ke Depan Diturunkan, Investor Lebih Hati-Hati Hadapi Ketidakpastian Ekonomi
Nilai Investasi Tiongkok di Indonesia Tahun 2024 Meningkat 9,5 Persen Menjadi 8,1 Miliar Dolar AS
Soal Investasi di Indonesia, Begini Penjelasan UAE yang Yakin Banyak Investor Seluruh Dunia yang Tertarik
Forum Bisnis (CEO Forum) dan Bussiness Matching Indonesia – India, Sebanyak 100 Pengusaha Nasional Hadir

Berita Terkait

Selasa, 18 Februari 2025 - 15:25 WIB

Prabowo Beber 8 Pendorong Pertumbuhan Ekonomi di Q1 2025, Termasuk Makan Bergizi Gratis, THR dan Bansos

Selasa, 18 Februari 2025 - 07:30 WIB

Prabowo Subianto Imbau Harga Tiket Pesawat dan Haji Harus Turun: Rakyat Harapkan Hasil Nyata!

Sabtu, 8 Februari 2025 - 14:42 WIB

Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata

Jumat, 7 Februari 2025 - 20:20 WIB

Proyeksi IHSG 12 Bulan Ke Depan Diturunkan, Investor Lebih Hati-Hati Hadapi Ketidakpastian Ekonomi

Selasa, 4 Februari 2025 - 10:49 WIB

Nilai Investasi Tiongkok di Indonesia Tahun 2024 Meningkat 9,5 Persen Menjadi 8,1 Miliar Dolar AS

Berita Terbaru