Bapak Setuju Pak Prabowo Jadi Calon Presiden? Jokowi: Kalau Saya Setuju, ya Saya Ngomong Setuju

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 3 April 2023 - 01:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Jokowi dalam acara silaturahmi Ramadhan yang digelar oleh Partai Amanat Nasional (PAN). (Instagram.com/@airlanggahartarto_official)

Presiden Jokowi dalam acara silaturahmi Ramadhan yang digelar oleh Partai Amanat Nasional (PAN). (Instagram.com/@airlanggahartarto_official)

EKONOMINEWS.COM –  Presiden Joko Widodo menegaskan sejumlah koalisi yang telah dibentuk oleh partai-partai politik bukan arahan dirinya sebagai kepala negara dan pemerintahan.

“Yang namanya pilpres (pemilihan presiden) itu urusannya partai atau gabungan partai, jangan Presiden itu di ikut-ikutkan, tapi sering ketua partai ini, dikit-dikit ‘sudah direstui presiden’, apa hubungannya?”

“Saya kadang-kadang mikir apa hubungannya? Enggak ada hubungannya,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara silaturahmi Ramadhan yang digelar oleh PAN di Kantor DPP PAN Jakarta pada Minggu 2 Maret 2023.

Hadir dalam acara Silaturahmi Ramadhan tersebut, Ketua Umum PAN yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Juga Plt Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar serta para tokoh partai politik lainnya.

Artinya ada dua koalisi hadir dalam silaturahmi tersebut yaitu Koalisi Indonesia bersatu yang dibentuk sejak 4 Juni 2022 dengan anggota Golkar, PPP dan PAN serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang terdiri dari Partai Gerindra dan PKB.

Konten artikel ini dikutip dari media online Lingkarnews.com, salah satu portal berita terbaik di Indonesia.

“Apalagi kalau datang ke saya dalam membangun koalisi, semuanya ‘Sudah disetujui Presiden’, urusannya apa saya membangun koalisi? Mencalonkan seseorang?” ungkap Presiden.

Namun, bila ada usulan soal nama calon presiden, Presiden Jokowi menyebut hal itu lumrah saja.

“Kalau saya ditanya saya jawab, ‘Pak, Bapak setuju ndak Pak Prabowo jadi capres nya?’ Kalau saya ditanya saya jawab kalau saya setuju, saya ngomong setuju, kalau enggak ya enggak.”

“Kalau setuju (ya) setuju, ‘mantap gitu’ (tapi) kalau saya ditanya, kalau enggak ditanya saya diam-diam saja,” tambah Presiden.

After 19
Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Begitu pula dengan lahirnya dua koalisi yaitu KIB dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

“Bentuk KIB ‘Wah itu dari Presiden.. itu yang..’ siapa yang dari? Itu KIB kan terbentuk karena pertemuannya Pak Airlangga, Pak Zul sama Pak Mardiono, baru datang ke saya ‘Pak mohon restu’.”

“Kalau saya ditanya itu, ‘ya saya restui’ sebetulnya hanya begitu-begitu, jadi bukan ‘Oh anu ya bentuk KIB kayak gini’, enggak pernah,” jelas Presiden.

Sedangkan untuk penyatuan Partai Gerindra dan PKB, Presiden Jokowi mengaku sebagai “penyambung”.

“Pak Prabowo sama Cak Imin, Gerindra dengan PKB juga sama. (Saya ditanya), ‘Bagaimana Pak kalau Cak Imin ini?, ‘Pak bagaimana kalau saya dengan Gerindra? Ya saya, baik-baik saja, terus saya saya menyambungkan ke Pak Prabowo.”

“Pak Prabowo ini kelihatannya Cak Imin ingin gandengan dengan bapak’ hanya gitu-gitu saja, akhirnya sambung gitu loh, bukan karena saya, bukan karena saya,” cerita Presiden.

Namun, ia menyayangkan informasi yang ada di luar pun berubah.

“Tapi di luarnya beda lagi, mungkin Pak Prabowo yang sering (menyampaikan) ‘Ini sudah direstui oleh Presiden’, ya saya sih senang-senang saja,” kata Presiden.***

Berita Terkait

Bahlil Lahadalia Sebut Sudah Komunikasi dengan KIM soal Partai Golkar Gabung dengan PDIP di Pilkada Banten
Jazilul Fawaid Sebut PKB Pahami Ketidakhadiran Prabowo Subianto, Tak Jadi Hadiri Penutupan Muktamar
Giliran Istana Tanggapi Isu Keretakan Hubungan antara Presiden Jokowi dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto
Prabowo Subianto Sebut Kecerdasan Tanpa Nilai yang Baik Berbahaya Bagi Kepentingan Rakyat dan Manusia
Akibat Konstitusi Diakal-akalin Demi Kepentingan Politik Tertentu, Kemarahan Rakyat Muncul di Berbagai Daerah
Termasuk Menteri yang Berasal dari Kalangan Kadernya, PDI Perjuangan Tanggapi Kabar Reshuffle Kabinet
Agus Gumiwang Kartasasmita Terpilih Sebagai Plt Ketua Umum Partai Golkar, DPP AMPI Beri Tanggapan
Jusuf Hamka Serahkan Surat ke DPP Partai Golkar, Mundur dari Kepengurusan dan dari Pilkada Serentak 2024
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 28 Agustus 2024 - 08:01 WIB

Bahlil Lahadalia Sebut Sudah Komunikasi dengan KIM soal Partai Golkar Gabung dengan PDIP di Pilkada Banten

Senin, 26 Agustus 2024 - 16:03 WIB

Jazilul Fawaid Sebut PKB Pahami Ketidakhadiran Prabowo Subianto, Tak Jadi Hadiri Penutupan Muktamar

Senin, 26 Agustus 2024 - 15:18 WIB

Giliran Istana Tanggapi Isu Keretakan Hubungan antara Presiden Jokowi dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto

Senin, 26 Agustus 2024 - 14:37 WIB

Prabowo Subianto Sebut Kecerdasan Tanpa Nilai yang Baik Berbahaya Bagi Kepentingan Rakyat dan Manusia

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 11:59 WIB

Akibat Konstitusi Diakal-akalin Demi Kepentingan Politik Tertentu, Kemarahan Rakyat Muncul di Berbagai Daerah

Kamis, 15 Agustus 2024 - 11:50 WIB

Termasuk Menteri yang Berasal dari Kalangan Kadernya, PDI Perjuangan Tanggapi Kabar Reshuffle Kabinet

Rabu, 14 Agustus 2024 - 10:16 WIB

Agus Gumiwang Kartasasmita Terpilih Sebagai Plt Ketua Umum Partai Golkar, DPP AMPI Beri Tanggapan

Senin, 12 Agustus 2024 - 13:19 WIB

Jusuf Hamka Serahkan Surat ke DPP Partai Golkar, Mundur dari Kepengurusan dan dari Pilkada Serentak 2024

Berita Terbaru