EKONOMINEWS.COM – Pada Kamis (13/4/2024), terjadi pertemuan antara Wakil Menteri Tenaga Kerja RI, Afriansyah Noor, dengan pengurus Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia (PROPAMI) untuk membahas pentingnya skema kompetensi (SKKNI) dalam industri pasar modal.
Tujuan dari SKKNI adalah meningkatkan kualitas tenaga kerja di sektor keuangan, serta memperkuat daya saing pasar modal Indonesia di tingkat global.
NS Aji Martono, selaku ketua umum PROPAMI, mengungkapkan bahwa SKKNI dapat membantu mempermudah pihak industri dalam mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan.
Baca Juga:
Ditunda 90 Hari, Presiden Donald Trump Umumkan Soal Tarif Resiprokal ke Berbagai Negara Mitra Dagang
Selain itu, Aji juga menjelaskan bahwa PROPAMI telah menyiapkan draft SKKNI sebagai acuan bagi industri pasar modal dalam melakukan sertifikasi kompetensi.
Afriansyah Noor mengapresiasi usaha PROPAMI dalam mempersiapkan SKKNI untuk industri pasar modal, dan berharap SKKNI dapat menjadi panduan bagi sektor keuangan dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Afriansyah menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di sektor keuangan.
Pada pertemuan tersebut, PROPAMI dan Wakil Menteri Tenaga Kerja RI membahas berbagai masalah ketenagakerjaan yang dihadapi sektor keuangan, termasuk keterbatasan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri.
PROPAMI berharap dengan adanya SKKNI, pihak industri dapat lebih mudah mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan meningkatkan kualitas SDM di sektor keuangan.
Baca Juga:
Media Ekonomi dan Bisnis Siap Mempublikasikan Aksi Korporasi dan Kegiatann Seremoni Anda!
Gantikan Sunarso, RUPST BRI Sepakati Pengangkatan Direktur Utama yang Baru Hery Gunardi
TIENS Indonesia Wujudkan Komitmen Kepedulian Sosial Melalui CSR Ramadhan #HopeForHumanity
Dengan adanya sinergi antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan, diharapkan dapat terbentuk sistem yang terstruktur dan berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas SDM di sektor keuangan.
Pertemuan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antarpihak sangat penting dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia.