EKONOMINEWS.COM – Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas Partai Gerindra mencapai 15,1 persen, mendekati elektabilitas PDI Perjuangan yang sebesar 16,0 persen.
“Elektabilitas Partai Gerindra menempel ketat PDIP, sedangkan NasDem kembali ambles di bawah parliamentary threshold (PT),” ujar Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu 2033, Dendik Rulianto. menjelaskan bahwa PDIP mendapat tekanan publik usai batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Baca Juga:
HSBC Global Research Perkirakan Perekonomian Indonesia Tumbuh Sebesar 5,1 Persen pada Tahun 2025
Dukung Aksi Korporasi IPO, Menteri BUMN Erick Thohir Dorong MIND ID Jadi Class Company
Elektabilitas PDIP cenderung stagnan meskipun telah mempercepat deklarasi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Praktis, dua kekuatan politik kini tengah berhadap-hadapan, antara PDIP yang mengusung Ganjar dengan Partai Gerindra pengusung Prabowo Subianto.
Baca artikel menarik lainnya di sini: Hasto Kristiyanto Ungkap Alasan PDI Perjuangan Tak Ambil Pusing Terkait Sikap Politik Gibran Rakabuming
Menurut Dendik Rulianto, tensi politik yang meninggi beberapa waktu terakhir menciptakan dinamika elektoral baru.
Ancaman Elektabilitas Partai Gerindra
Baca Juga:
Genjot Ekspor Nasional, Wamentan Sudaryono Dorong Masyarakat Lirik Budidaya Sarang Burung Walet
Mentan Amran Sulaiman Targetkan Kenaikan Produksi Beras Jatim Tertinggi Sepanjang Sejarah
IHSG Awal Tahun Diprediksi Naik, CSA Index Januari 2025 Fokus pada Optimisme Sektor Unggulan
PDIP yang biasanya selalu unggul jauh di atas partai-partai lain, kini harus menghitung cermat ancaman Partai Gerindra yang selama ini berada pada peringkat kedua.
Persinggungan antara pemilu anggota legislatif (pileg) dan pemilu presiden makin menemukan bentuknya.
Identifikasi partai politik dengan calon presiden memberikan efek ekor jas (coattail effect), dalam hal sentimen positif maupun negatif.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada tanggal 5—12 Mei 2023 terhadap 2.000 responden mewakili 34 provinsi.
Baca Juga:
Agar Berkembang Pesat, Sudaryono Pastikan Investasi Peternakan Sapi Libatkan Peternak Lokal
Untuk Barang Mewah, Kemenkeu Rilis PMK 131 2024 Tentang Tarif Pajak Pertambahan Nilai 12 Persen
Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar kurang lebih 2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.***