EKONOMINEWS.COM – Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas Partai Gerindra mencapai 15,1 persen, mendekati elektabilitas PDI Perjuangan yang sebesar 16,0 persen.
“Elektabilitas Partai Gerindra menempel ketat PDIP, sedangkan NasDem kembali ambles di bawah parliamentary threshold (PT),” ujar Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu 2033, Dendik Rulianto. menjelaskan bahwa PDIP mendapat tekanan publik usai batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Baca Juga:
Wamentan Sudaryono Sebut Konversi Sawit ke B50 Bisa Jadi ‘Bargaining’ Indonesia kepada Internasional
Bapanas Siap Sokong dengan Cadangan Pangan Pemerintah, Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Elektabilitas PDIP cenderung stagnan meskipun telah mempercepat deklarasi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Praktis, dua kekuatan politik kini tengah berhadap-hadapan, antara PDIP yang mengusung Ganjar dengan Partai Gerindra pengusung Prabowo Subianto.
Baca artikel menarik lainnya di sini: Hasto Kristiyanto Ungkap Alasan PDI Perjuangan Tak Ambil Pusing Terkait Sikap Politik Gibran Rakabuming
Menurut Dendik Rulianto, tensi politik yang meninggi beberapa waktu terakhir menciptakan dinamika elektoral baru.
Ancaman Elektabilitas Partai Gerindra
Baca Juga:
Subuh Ketahuan Paginya Langsung Dicopot, Mentan Amran Copot Direktur yang Bermain Mata dengan Calo
PDIP yang biasanya selalu unggul jauh di atas partai-partai lain, kini harus menghitung cermat ancaman Partai Gerindra yang selama ini berada pada peringkat kedua.
Persinggungan antara pemilu anggota legislatif (pileg) dan pemilu presiden makin menemukan bentuknya.
Identifikasi partai politik dengan calon presiden memberikan efek ekor jas (coattail effect), dalam hal sentimen positif maupun negatif.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada tanggal 5—12 Mei 2023 terhadap 2.000 responden mewakili 34 provinsi.
Baca Juga:
Soal Kabar Kaesang Pangarep Tak Diketahui Keberadaanya, Sekjen PSI Raja Juli Antoni Beri Penjelasan
Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar kurang lebih 2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.***