Wamentan Sudaryono Sebut Konversi Sawit ke B50 Bisa Jadi ‘Bargaining’ Indonesia kepada Internasional

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 13 September 2024 - 22:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam acara Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024. (Dok. Kementerian Pertanian)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam acara Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024. (Dok. Kementerian Pertanian)

EKONOMINEWS.COM – Pengembangan sawit menjadi bahan bakar biodiesel B50 merupakan langkah maju yang dilakukan pemerintah Indonesia selama ini.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan hal itu dalam acara Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024.

Acara dihelat di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis, 12 September 2024.

Menurutnya, sawit adalah komoditas yang paling siap untuk dipasarkan ke berbagai penjuru dunia.

“Saya kira dari semua komoditi perkebunan, sawit ini yang paling siap untuk kita pasarkan.”

“Misalnya dikonversi menjadi B50 sebagai bagian dari bargaining kita kepada dunia,” ujar Wamentan.

Kalau Tujuan Ekspor Sawit Dipersulit, Kita Bisa Substitusi Menjadi Energi

Dikutip Sawitpost.com, Kamentan Sudaryono optimis Indonesia dapat mengendalikan harga komoditas sawit dunia apabila konversi terus dilakukan secara cepat.

Apalagi, kata dia, 60 persen sawit dunia dikuasai Indonesia dengan lahan perkebunan yang sangat luas.

“Artinya kalau produktivitas kita tinggi tetapi harga jatuh, kita konversi sebagian untuk B50. Jadi kita ada bandulan.”

“Sama seperti Brazil melakukan bandulan antara gula sama bioetanol. Jadi saat harga gula tinggi, dia produksi di gula supaya harga gula turun,” katanya.

“Sawit itu kita produsen terbesar, terus rata-rata pengusaha petani sawit kita ini kalau dalam dia berusaha itu ada kekhawatiran apakah laku atau tidak produknya.”

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Sekarang ini kita sudah punya substitusi, jadi kalau misalnya negara tujuan ekspor mempersulit dan lain-lain, kita bisa substitusi menjadi energi,” tambahnya.

Pemerintah Sudah Melakukan Upaya Pengembangan Energi dari B50 ke B100

Mengenai hal ini, kata Wamentan Sudaryono, pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan biodiesel dari komoditas sawit.

Bahkan ke depan, pemerintah sudah melakukan upaya pengembangan dari B50 ke B100.

“Jadi ini akan terus ditingkatkan dari B50, bahkan secara teknologi B100 sudah berhasil,” jelasnya.

Pemerintahan periode 2024-2029 akan mendorong pengembangan program campuran antara bahan bakar minyak solar dengan bahan bakar nabati dari kelapa sawit.

Indonesia saat ini tengah mendorong pengembangan campuran antara minyak solar 50 persen, dengan bahan bakar nabati sebesar 50 persen, alias B50.

Kedepannya dibawah kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, program ini akan dikembangkan lagi menjadi B100.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Minergi.com dan Infotelko.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haiindonesia.com dan Helloseleb.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com : 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.

Berita Terkait

Prabowo Beber 8 Pendorong Pertumbuhan Ekonomi di Q1 2025, Termasuk Makan Bergizi Gratis, THR dan Bansos
Prabowo Subianto Imbau Harga Tiket Pesawat dan Haji Harus Turun: Rakyat Harapkan Hasil Nyata!
Periode Januari – Maret 2025, Produksi Beras Meningkat 52,32 Persen, BPS: Diprediksi Capai 8,67 Juta Ton
Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata
Proyeksi IHSG 12 Bulan Ke Depan Diturunkan, Investor Lebih Hati-Hati Hadapi Ketidakpastian Ekonomi
Nilai Investasi Tiongkok di Indonesia Tahun 2024 Meningkat 9,5 Persen Menjadi 8,1 Miliar Dolar AS
Soal Investasi di Indonesia, Begini Penjelasan UAE yang Yakin Banyak Investor Seluruh Dunia yang Tertarik
Forum Bisnis (CEO Forum) dan Bussiness Matching Indonesia – India, Sebanyak 100 Pengusaha Nasional Hadir

Berita Terkait

Selasa, 18 Februari 2025 - 15:25 WIB

Prabowo Beber 8 Pendorong Pertumbuhan Ekonomi di Q1 2025, Termasuk Makan Bergizi Gratis, THR dan Bansos

Selasa, 18 Februari 2025 - 07:30 WIB

Prabowo Subianto Imbau Harga Tiket Pesawat dan Haji Harus Turun: Rakyat Harapkan Hasil Nyata!

Sabtu, 8 Februari 2025 - 14:42 WIB

Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata

Jumat, 7 Februari 2025 - 20:20 WIB

Proyeksi IHSG 12 Bulan Ke Depan Diturunkan, Investor Lebih Hati-Hati Hadapi Ketidakpastian Ekonomi

Selasa, 4 Februari 2025 - 10:49 WIB

Nilai Investasi Tiongkok di Indonesia Tahun 2024 Meningkat 9,5 Persen Menjadi 8,1 Miliar Dolar AS

Berita Terbaru