JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman merespons angapan harga pembelian pemerintah (HPP) Gabah Rp6.500 per kilogram memberatkan kalangan pengusaha.
Andi Amran Sulaiman menepis anggapan bahwa HPP gabah sebesar Rp6.500 per kilogram itu terlalu tinggi dan memberatkan pengusaha.
Harga tersebut sudah melalui kesepakatan bersama dengan berbagai pihak.
Baca Juga:
Pasar Saham RI Bangkit: CSA Index Cetak Rekor Baru Pasca Pemilu dan Sinyal BI Stabil
Jasa Siaran Pers Persriliscom Melayani Publikasi ke Lebih dari 150 Media Online Berbagai Segmentasi
Daftar Lengkap Sejumlah Konglomerat Korea Selatan yang Meraup Keuntungan dari Indonesia
Termasuk Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi), organisasi pertanian, serta pengusaha.
“Itu bukan harga yang tinggi, sudah disepakati bersama,” Amran di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025)
“Kita undang pengusaha, Perpadi, dan organisasi petani untuk duduk bersama sebelum memutuskan,” katanya.
Baca Juga:
Dampak Perang Tarif Amerika Serikat Terhadap Bisnisnya dan Perekonomian Indonesia Diungkap BRI
Dikatakan Amran, pemerintah berupaya menyeimbangkan kepentingan semua pihak.
Dalam rantai produksi dan distribusi pangan, sehingga stabilitas harga tetap terjaga.
Pemerintah, melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), menetapkan HPP Gabah Kering Panen di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram.
Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Bapanas Nomor 14 Tahun 2025 dan menggantikan aturan sebelumnya.
Baca Juga:
Selain itu, kebijakan ini juga menghilangkan rafaksi harga gabah yang selama ini menjadi kendala bagi petani dalam menjual hasil panennya.
Penetapan HPP yang lebih tinggi bertujuan untuk melindungi petani serta mendorong produktivitas guna mempercepat tercapainya swasembada pangan.
Menpan juga memastikan penetapan HPP gabah senilai Rp6.500 per kilogram tidak akan memengaruhi harga beras di masyarakat.
“Harga eceran tertinggi di masyarakat tetap. Pemerintah ingin petani untung, konsumen tersenyum, dan pengusaha bahagia,” ujar Amran.***
Artikel di atas, sebelumnya telah dipublikasikan media online Haloagro.com. Terima kasih
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Arahnews.com dan Prabowonews.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).
Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).
Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.
Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.