JAKARTA — Sejumlah pengusaha papan atas Korea Selatan yang tergabung dalam Federasi Industri Korea (Federation of Korean Industries/FKI) bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/4/2025).
Dalam pertemuan tersebut, para pengusaha menyampaikan apresiasi atas keterbukaan pemerintah Indonesia dalam mendukung kerja sama ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mendampingi Prabowo dalam pertemuan itu mengatakan hal tersebut.
Baca Juga:
Industri Asuransi Indonesia Kian Tertekan, Dampak Turbulensi Global Diprediksi Meningkat di 2025
Nama Budi Arie Setiadi Disebut di Dakwaan Judi Online, Jaksa Berpeluang Panggil Sebagai Saksi
“Korea apresiasi pertemuan dengan Presiden yang berjalan terbuka, dan Presiden dengar satu per satu mereka apresiasi keterbukaan pemerintah,” ujar Airlangga Hartarto.
Sebanyak 19 perwakilan perusahaan hadir, membawa laporan perkembangan investasi mereka di Indonesia.
Salah satu sorotan datang dari Lotte Chemical, yang pabrik petrokimianya dijadwalkan diresmikan pada September atau Oktober tahun ini.
Baca Juga:
Hijau dari Jawa, Bergema di Auckland: Pertamina Raih Green World Awards 2025 for Environmental
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tanggapi Tuduhan Kartel Bunga Pinjaman
Pasar Saham RI Bangkit: CSA Index Cetak Rekor Baru Pasca Pemilu dan Sinyal BI Stabil
Dalam kesempatan itu, Lotte juga menawarkan peluang bagi Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam proyek tersebut.
“Presiden secara prinsip setujui Indonesia partisipasi ke proyek tersebut. Dan diberikan tugas kepada Danantara untuk melakukan kajian dan tindak lanjut investasi tersebut,” kata Airlangga.
Selain Lotte, sejumlah grup usaha besar lainnya juga menyampaikan capaian dan rencana mereka.
KB Financial Group, yang mengelola Bank Bukopin, melaporkan kinerja positif dengan mencetak keuntungan selama empat tahun berturut-turut di Indonesia.
Baca Juga:
Jasa Siaran Pers Persriliscom Melayani Publikasi ke Lebih dari 150 Media Online Berbagai Segmentasi
Dampak Perang Tarif Amerika Serikat Terhadap Bisnisnya dan Perekonomian Indonesia Diungkap BRI
Hyundai Motor Group pun melaporkan operasional yang berjalan relatif baik.
Sementara itu, POSCO Holdings mengungkapkan rencana ekspansi kerja sama dengan Krakatau Steel dalam proyek Pohang Steel.
“Mereka akan masuk fase kedua dengan roadmap kapasitas produksi hingga 10 juta ton.”
“Fase pertama telah selesai, dan fase kedua akan mengintegrasikan operasi mereka lebih dalam lagi,” ujar Airlangga.
Perusahaan lain seperti EcoPro juga menunjukkan komitmen investasi yang kuat.
Dengan hampir 500 juta dolar AS sudah ditanamkan di Morowali untuk pembangunan fasilitas produksi katoda prekursor dan smelter nikel.
KCC Glass Corporation, yang telah beroperasi di kawasan industri Batang, turut mengungkapkan rencana ekspansi bisnisnya.
Airlangga menegaskan bahwa total nilai investasi dari 19 grup usaha tersebut mencapai hampir 15,4 miliar dolar AS, dengan tambahan rencana investasi sebesar 1,7 miliar dolar AS.
“Jumlah investasi dari 19 grup tersebut totalnya hampir 15,4 miliar US$. Akan ada rencana tambahan 1,7 miliar US$.”
“Secara total, investasi yang dilakukan dalam bentuk rupiah yang dilaporkan dan dilaksanakan ada Rp 269 triliun, dan akan ditambah lagi Rp 30 triliun,” jelasnya.
Federasi Industri Korea (FKI) sendiri merupakan salah satu organisasi bisnis paling berpengaruh di Korea Selatan.
Sejajar dengan lembaga bergengsi lain seperti Kamar Dagang dan Industri Korea (KCCI), Asosiasi Perdagangan Internasional Korea (KITA), dan Federasi Usaha Kecil Korea.
Saat ini, FKI beranggotakan 420 perusahaan, termasuk nama-nama besar.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Seperti GS Corporation, Samsung Electronics, Kumho Industrial, Korean Airlines, Hanwha Corporation, Hyundai Motor, Daelim Industrial, LG, POSCO, dan Doosan Construction.
Selain itu, FKI juga menaungi 21 perusahaan investasi asing serta 65 organisasi bisnis lainnya, mencakup sektor manufaktur, grosir dan ritel, jasa bisnis, transportasi, hingga industri elektronik dan gas.
Pertemuan ini mempertegas semakin eratnya hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan, di tengah upaya kedua negara memperluas kolaborasi di berbagai sektor strategis.***
Untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Persrilis.com atau Jasasiaranpers.com di lebih dari 175an media.
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Sapulangit Media Center (SMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Arahbisnis.com dan Belanjaoke.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Saatini.com dan Indonesiaoke.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Apakabarjateng.com dan Hariansumedang.com