EKONOMINEWS.COM – Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan sebanyak 12 jenazah korban pembunuhan berencana yang dilakukan oleh dukun pengganda uang berinisial TH (Slamet Tohari, red.) alias Mbah Slamet (45) telah ditemukan.
“Hari ini 4 April 2023 ditemukan lagi dua jenazah, sehingga total ada 12 jenazah,” katanya saat menggelar konferensi pers di lokasi penguburan jenazah korban, Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa sore 4 April 2023.
Dalam konferensi pers tersebut, tersangka Mbah Slamet turut dihadirkan dan Kapolres meminta yang bersangkutan untuk mengingat identitas korban yang dikubur di setiap titik yang telah digali oleh petugas.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Sejumlah Konglomerat Korea Selatan yang Meraup Keuntungan dari Indonesia
Dampak Perang Tarif Amerika Serikat Terhadap Bisnisnya dan Perekonomian Indonesia Diungkap BRI
Dari sejumlah lubang bekas tempat menguburkan jenazah korban itu, Mbah Slamet hanya mampu mengingat satu titik saja, yakni dua jenazah yang baru ditemukan pada hari Selasa 4 April 2023, sedangkan lainnya tidak mengingat.
Baca artikel penting lainnya di media online Fokussiber.com – salah satu portal berita terbaik di Indonesia.
“Tadi Slamet ditanya lubang ini atas nama siapa, dia lupa, lubang yang lain juga lupa.”
“Tapi yang (lokasinya) paling atas, yang terakhir hari ini, dia masih ingat,” jelas Kapolres.
Berdasarkan keterangan tersangka, kata dia, jenazah yang ada di dalam lubang itu atas nama Erzat bersama istrinya yang tidak diketahui namanya dan mereka diketahui berasal dari Lampung.
Baca Juga:
Kendati demikian, dia mengaku belum bisa memastikan karena keterangan tersangka saat diinterogasi kadang-kadang berubah.
“Tapi untuk yang hari ini 4 April 2023 dia bilang bahwa itu atas nama Erzat dan satu lagi yang perempuan istrinya, namun dia tidak mengenal. Jadi hari ini kami menemukan dua jenazah, sehingga total ada 12 jenazah,” jelasnya.
Dengan demikian, kata dia, pihaknya secara otomatis akan kembali melakukan autopsi terhadap dua jenazah yang baru ditemukan itu.
Terkait dengan hasil autopsi terhadap 10 jenazah yang ditemukan sebelumnya, dia mengatakan pihaknya hingga saat ini belum menerima hasilnya karena hal itu merupakan bagian dari proses penyidikan dan pemberkasan yang harus masuk dalam berkas perkara.
Baca Juga:
Ditunda 90 Hari, Presiden Donald Trump Umumkan Soal Tarif Resiprokal ke Berbagai Negara Mitra Dagang
“Sehingga nanti akan kami pelajari karena dalam sidang akan dibuka juga hasil autopsi itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kapolres mengatakan eksekusi terhadap para korban tersebut dilakukan sendiri oleh tersangka Mbah Slamet.
Bahkan sebelum korban dieksekusi dengan menggunakan minuman yang telah dicampur obat penenang dan potas (potasium sianida), kata dia, lubang yang akan digunakan untuk mengubur jenazah korban belum disiapkan.
Menurut dia, lubang tersebut digali sendiri oleh tersangka setelah korban dipastikan telah meninggal dunia.
Sementara tersangka lainnya yang berinisial BS, lanjut dia, hanya berperan sebagai perantara atau orang yang mempertemukan korban dengan Mbah Slamet karena kebetulan yang bersangkutan mengunggah informasi ke Facebook jika TH mempunyai kemampuan menggandakan uang.
“Jadi peran BS hanya mempertemukan saja. Jadi menurut kami, dia (BS) berperan mempertemukan korban dengan tersangka Slamet ini, sehingga otomatis pasalnya juga turut serta,” katanya.
Disinggung mengenai 10 jenazah yang ditemukan sebelumnya, Kapolres mengatakan satu jenazah berinisial PO yang pertama kali ditemukan dan merupakan korban terakhir sebelum kasus terungkap, telah dibawa keluarganya ke Sukabumi, Jawa Barat, sedangkan sembilan jenazah lainnya ditemukan pada hari Senin 3 April 2023.
Oleh karena sudah selesai menjalani autopsi, sembilan jenazah tersebut dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Balun pada hari Selasa (4/4).
“Kalau memang nantinya masih kami butuhkan lagi, bisa kami bongkar kembali. Sedangkan yang dua ini (jenazah yang baru ditemukan, red.), nanti malam kami autopsi,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, tersangka Slamet menceritakan kronologi pembunuhan, mulai keberangkatan dari rumah, ritual, hingga eksekusi dan proses penguburan.
Eksekusi tersebut selalu dilakukan tersangka pada pukul 19.30 WIB setelah ritual berupa ngobrol dengan korban sambil diberi minuman yang telah dicampur obat penenang dan potas.
Setelah dipastikan meninggal dunia, tersangka langsung menyiapkan lubang untuk mengubur jenazah korban.
Terkait dengan peran tersangka BS, Slamet memastikan jika yang bersangkutan tidak mengetahui pembunuhan tersebut.***
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.