INFOEMITEN.COM – Sebuah studi baru mengungkap seseorang yang memenuhi empat ukuran tidur berkualitas akan menambah harapan hidupnya lebih panjang selama 4,7 tahun untuk pria dan 2,4 tahun untuk wanita.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Kunjungi Tambak Ikan Nila Salin di Karawang, Cek Potensi Bahan Makan Bergizi Gratis
Empat ukuran tidur berkualitas itu di antaranya tidur tujuh atau delapan jam setiap malam, mengalami sulit tidur tidak lebih dari dua kali sepekan, tidak menggunakan obat tidur apapun, serta merasa cukup istirahat saat bangun tidur setidaknya lima hari sepekan.
“Jika orang memiliki semua perilaku tidur yang ideal ini, mereka cenderung hidup lebih lama,” ujar penulis studi dan rekan klinis dalam kedokteran di Harvard Medical School, dr Frank Qian seperti dilansir dari laman Express, Jumat, 24 Februari 2023.
Penelitian sebelumnya menunjukkan, terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur dapat berdampak negatif pada jantung.
Baca Juga:
Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional, Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasannya
KPK Selidiki Kasus di Kementan Soal Korupsi Penggelembungan Harga Asam untuk Kentalkan Karet
Beberkan Sejumlah Indikator Ekonomi Indonesia, BI Prediksi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 2025 dan 2026
Sleep apnea (gangguan yang menyebabkan orang berhenti atau berhenti bernapas saat tidur) dapat menyebabkan beberapa kondisi jantung termasuk tekanan darah tinggi, fibrilasi atrium, dan serangan jantung.
Baca artikel lainnya di sini : 7 Artikel Menarik Seputar Emosi Marah, dari Faktor-faktor Penyebabnya hingga Cara Hadapi Orang Pemarah
Baca Juga:
Temuan baru menunjukkan orang muda yang memiliki kebiasaan tidur berkualitas lebih kecil kemungkinannya untuk mati muda.
“Penting bagi orang muda untuk memahami bahwa banyak perilaku kesehatan yang terakumulasi dari waktu ke waktu,” tuturnya.
Menurut Frank Qian, tidak ada kata terlambat untuk berolahraga atau berhenti merokok.
Baca artikel lainnya di sini : Termasuk Mengandung Senyawa Antioksidan, Inilah 7 Manfaat Mengonsumsi Bawang Merah
Anda pun harus lebih sering mmeperhatikan aktivitas tidur.
Dia menyebut sekitar delapan persen kematian dari penyebab apa pun dapat dikaitkan dengan pola tidur yang buruk.
“Saya pikir temuan ini menekankan bahwa tidur yang cukup, tidaklah cukup.”
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Anda benar-benar harus tidur nyenyak dan tidak banyak kesulitan dan tetap tertidur,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari penelitian, para peneliti menganalisis data dari lebih dari 172 ribu orang dewasa Amerika, dengan usia rata-rata 50 tahun.
Peserta diamati selama rata-rata 4,3 tahun, di mana 8.681 dari mereka meninggal.
Dari kematian tersebut, 30 persen disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, 24 persen disebabkan oleh kanker, dan 46 persen disebabkan oleh penyebab lain.
Para peneliti menilai lima faktor kualitas tidur yang berbeda menggunakan skor tidur berisiko rendah yang mereka buat berdasarkan jawaban yang dikumpulkan sebagai bagian dari survei.
“Jika kami dapat meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan, dan mengidentifikasi gangguan tidur sangatlah penting, maka mungkin dapat mencegah sebagian dari kematian dini ini,” jelasnya.
Dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki nol hingga satu faktor ‘ukuran’ tidur yang menguntungkan, mereka yang memiliki kelimanya punya kemungkinan 30 persen lebih kecil untuk meninggal karena alasan apa pun.
Dr Qian akan mempresentasikan temuan di Sesi Ilmiah tahunan American College of Cardiology di New Orleans pada bulan depan.***